Halaman Muka

Minggu, 30 Desember 2012

The Relationship of Trust to Hope in Cancer Patients

By Roy B, Sessions, MD, FACS

Source: topnews.ae
In my most recent blog, The Redefinition of Hope, I promoted a more flexible characterization of hope among cancer patients by contending that goals less ambitious than an actual cure ought to be part of the new vocabulary. Time for closure in life, restating affections, mending friendships, a tranquil death, and other desirables were cited as examples of this new vocabulary. I went on to state that trust between cancer patients and oncologists was essential to the development of hope, what ever its definition. Let’s explore the linkage.

As it pertains to this subject, to trust is to have faith and confidence not only in the integrity and commitment, but especially in the beneficence of the person in charge; bottom line: “Will my doctor do and advise what is best for me, and not what is scientifically or personally challenging?” One might ask why wouldn’t beneficence automatically be part of their doctor’s persona? In fact, it usually is, and most oncologists believe they always act in the best interest of their patients. However, even well meaning and intelligent individuals are sometimes self-delusional. In deciding how much treatment is enough, the cancer physician must repeatedly question the logic and practicality of a given therapy, and importantly, whether they would recommend the same if the patient was their own family member. This is the essence of beneficence; and even if the chosen strategy turns out to be wrong, it is morally defendable if designed and implemented with the best interest of the patient in mind.

MENJUAL dengan NAFSU

"….cxvchgtr5efjkbpo2565df3glkmiogewu.kgp[]pgf;mlkfdj’;],.;lkjgfggk/bhs.ofsjvfnmdfggjnkgfknkgfjfkjgljgldjgotlgj,dljgpo35687trykrjtre54hhdj32tudu38tiu3.5h4gj3.hj.3fk3fjk3fg54jk6hj4hg3j357j6e8090ujgnbxchtjk…"
Source: supersalesmen.net
Tulisan diatas mungkin akan menggambarkan apa yang anda pikirkan tentang “nafsu” yang menjadi judul tulisan, sebagian orang akan berpikir menjual dengan mengumbar syahwat, dengan mendesah, dengan rayuan dan pikiran gak jelas lainnya persis seperti ketika sales ditempat saya bekerja menanggapi istilah nafsu ini. Tentu karena pikiran kita terpengaruh dengan pemandangan yang terjadi disekitar kita tentang syahwat yang diexpresikan dalam berbagai macam media akhir-akhir ini.
Terlepas dari semua ’viktor’ alias vikiran kotor yang kerap kali mengexploitasi diri kita sehingga menjauhkan kita dari sikap positif yang menjadi dasar kesuksesan seseorang seperti yang sering diungkapkan dalam training-training. Sikap positif tentu akan memandu kita untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul, focus terhadap solusi, bukannya kita lari dari masalah itu. 

Mengukur Rasa Cinta Kepada Pekerjaan

By Dadang Kadarusman


Tidak perlu menunggu terkena PHK terlebih dahulu untuk mulai mencintai pekerjaan yang kita miliki. Karena jika demikian, maka semuanya sudah teramat sangat terlambat.

Kepada Kita selalu dikatakan untuk mencintai pekerjaan. Sebab katanya, jika kurang mencintai pekerjaan yang Kita miliki, maka tidak mungkin Kita bisa mengoptimalkan potensi diri yang ada dalam diri. Nasihat ini sungguh masuk akal. Sebab, tidaklah mungkin bisa bersungguh-sungguh mencurahkan 100% kemampuan yang dimiliki untuk mengerjakan sesuatu yang tidak Kita cintai. Tantangannya sekarang adalah; bagaimana mengukur rasa cinta kepada perkerjaan? Tahukah anda?
Hari jum'at pekan silam saya berkunjung kekantor seorang tokoh pengusaha sukses, sekaligus penulis buku best seller, dan trainer terkemuka yang sangat saya hormati. Beliau membekali saya dengan gift berupa tas yang didalamnya berisi brosur tentang salah satu bidang usaha pengembangan sumber daya manusia yang dikelolanya. Karena isinya cukup banyak, maka saya memutuskan untuk membaca informasi yang ada didalamnya sedikit demi sedikit. Satu demi satu modul dan majalah yang ada saya baca. Sampai pada akhirnya, saya mengeluarkan satu-satunya majalah yang masih tersisa didalam tas itu. Dan, dihadapan saya sekarang ada majalah tentang teknologi dan perkembangan dunia komputer.

How To Reduce Negativity

by Alex Lickerman

In one sense, the battle to be happy is a battle against negativity.  Bad things happen all the time but how we internalize them, how we react to them, is what ultimately determines their final effect on us—and over that we have simultaneously more and less control than we realize.  More, because we assign the meaning of events, not the events themselves, even though it feels as if that meaning is somehow assigned for us.  

Yet less, because we can rarely simply decide when confronted with a negative life event that is is, in fact, actually positive.  To do that, we have to find a way to actually believe it, and that requires a process of continual self-reflection and attitude training; a program designed to strengthen our life force, so to speak. And a willingness to attack our negativity at its root.  Though we all have negative selves, there seem to be only two basic reasons they appear:  one is as a result of a lack of self-confidence, or belief that we can solve a particular problem; the other is simply out of habit.

Selasa, 25 Desember 2012

Knowing When To Stop


"When do we stop?" my patient's son asked me. "That's really hard to know," I answered. We were discussing when to stop making interventions in hopes of trying to save his father's life. He'd been diagnosed with a severe gastrointestinal bleed from a stomach ulcer. Though most bleeding of this kind is identified in time and stopped, my patient had lost nearly half his blood volume and passed out before anyone realized anything was wrong. By the time his family had brought him to the emergency room, he was hypotensive,  unconscious, and in acute kidney and liver failure. He was admitted directly to the ICU, transfused eight units of blood, and put on a ventilator. Forty-eight hours later, his kidney function had worsened enough that we were considering beginning him on dialysis, and he'd developed an aspiration pneumonia.

"It's just one thing after another," his son lamented when I told his family this news. I nodded. We see this commonly, I told him. When one organ system starts to fail for any reason, others frequently follow, like lemmings diving off a cliff, either as a direct result of the failure of the first organ system or as a result of the same insult that caused the first organ system to fail (as in his father's case). Additionally, if there's one adage in medicine that's both tragically true and unappreciated by laypeople it's that interventions (like ventilators) to reverse or manage complications (like brainstem injury) frequently lead to more complications (like aspiration pneumonia).

Listening To Your Inner Voice

by Alex Lickerman

Source: amazon.com
A patient who held an upper-level management position in his company once told me the following story:  he was interviewing a candidate for a mid-level management position and thought, on the surface, the candidate was a star:  enthusiastic, mature, intelligent, articulate, prepared, experienced, and visionary.  After consulting with his other upper-level management peers who also interviewed the candidate, hiring him seemed a no-brainer.  And yet, my patient told me, something made him hesitate.  

Something about the candidate—he still couldn’t explain what—just “rubbed him the wrong way.” He was confused about feeling this as he’d also liked the candidate.  But for some reason, he didn’t feel the usual enthusiasm he liked to feel about people he hired.  But…the candidate’s references were excellent, he was eminently qualified for the position, my patient’s colleagues all wanted to hire the candidate for their own divisions, and my patient couldn’t explain his own doubts.  So he hired him. Six months later, one of his female employees accused the candidate of sexual harassment, produced damaging emails revealing threats the candidate made to her, sued him and the company, and obtained a hefty settlement.  Needless to say, the candidate was fired.

Minggu, 23 Desember 2012

What Happens When Leaders Fail to Lead?


An old adage about managers vs. leaders says that "managers do things right and leaders do the right thing." So, leadership is about doing the right thing - and it should always be about that. There should never be any exceptions to that rule, because that is when leaders fail.

A good example occurs often in politics. An elected leader knows what is the right thing to do, but wavers from that path because taking the right course may alienate some voters and hurt the politician's chances for reelection. You can't lead effectively if your actions are motivated by staying in power, rather than taking the right actions.

Akar Rasa Hormat Bawahan

”Kemampuan seseorang tidak tercermin pada jabatan yang disandangnya, melainkan dalam tindakan aktualnya sehari-hari.”

Source: leadershippost.com
Salah satu tantangan dalam kepemimpinan adalah bagaimana caranya membuat orang-orang menaruh rasa hormat kepada pemimpinnya. Memang, ada banyak pemimpin berwibawa yang benar-benar dihormati oleh bawahannya. Tetapi, lebih banyak lagi pemimpin yang diremehkan. Khususnya di lembaga-lembaga yang tidak terkungkung oleh senioritas.  Siapapun berhak dan bisa meraih jabatan tertentu tanpa harus ‘mengantri’ terlebih dahulu. Ada baiknya memang. Sehingga proses promosi bisa benar-benar mengandalkan kemampuan aktual. Sayangnya rasa hormat bawahan tidak bisa begitu saja muncul. Seorang pemimpin harus memiliki suatu standar kualitas pribadi yang memadai untuk menjadikan orang lain bersedia menghormatinya.

Beberapa hari lalu saya menemani anak lelaki kami untuk mengikuti ujian kenaikan tingkat suatu cabang ilmu beladiri. Hitam. Itulah warna sabuk yang didambakan semua orang. Seingat saya, tidak mudah untuk mendapatkan sabuk hitam itu. Namun sekarang,  anak kelas 5 SD pun sudah banyak yang menyandang Sabuk Hitam. Tetapi, melihat kemampuan mereka menunjukkan jurus-jurusnya, saya yakin; orang dewasa seperti Anda yang tidak memiliki sabuk ilmu beladiri khusus pun dapat menjatuhkan mereka tanpa kesulitan berarti. 

Why Bullies Are On Top

Bullies can teach you something

Source : unison.org.uk
They may be at work, in your social group, or in your neighborhood. As a child it’s likely that you encountered a few at school and still remain resentful. A bully can preoccupy your thoughts and affect your attachment to a place or to other people. They can mistreat you and yet charm others who either fail to recognize their manipulative and denigrating behavior or who choose to ignore it out of their own need for acceptance or experience of helplessness.

A workplace or professional setting can be miserable when you have regular contact with someone who bullies either harshly or slightly.  Even if you are not a target, the behavior of a bully seems to permeate the entire atmosphere of an organization, especially if it is disregarded or goes unrecognized by those who have the authority to control it. Just to know you’re not alone, the Workplace Bullying Institute reported in their 2010 findings that 35% of workers have experienced bullying firsthand, which they define as “repeated mistreatment: sabotage by others that prevented work from getting done, verbal abuse, threatening conduct, intimidation, and humiliation” (HBI, 2010). 

How To Become Rich


What’s Different Between Rich People and the Poor People?

Source : beginnersinvest.about.com
Nearly everyone wants to learn how to become rich, but not many are. Why do so few people have real wealth, even though everyone desires it? Certainly, there must be some fundamental differences between the rich and the poor that can account for the differing levels of success.

Rich people often seem capable of generating amazing things in their lives. And many with less money seem to be stuck and the hunt for the secrets to become of how rich. You wouldn’t be alone if you concluded that this is due to some difference in abilities or work ethic. But if you look closely at the rich people you know, you’ll likely find that most aren’t particularly lucky, intelligent, or hardworking.

Slow But Sure

Source: shopmania.com

Slow but Sure, meminjam istilah Slank, salah satu group band terkenal di tanah air. Istilah keren ini sedikit mengingatkan terkadang kita terlupa dengan tujuan untuk tetap bersemangat dan selalu focus terhadap keinginan & harapan kita. Setiap orang pasti mendambakan dengan kesuksesan, ada yang di raih dengan cepat, ada juga yang di raih dengan sangat cepat namun ada juga yang diraihnya dengan sedikit terlambat.

Banyak orang bilang lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, sebagai tenaga penjualan seringkali kita di hadapkan dengan permasalahan dan kendala yang diluar perkiraan kita. Terkadang ada perasaan tidak mampu, bahkan menyerah untuk kemudian mencoba berpaling dari pekerjaan kita sekarang, sering tidur di masjid, ngopi sambil ngobrolin tentang pekerjaan di tempat lain yang lebih baik, atau menjelek-jelekan perusahaan, atasan dan siapapun yang sebenarnya kita tahu itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

The Limits of Ambition



Over eight metres above the ground, and around a metre above his last piece of protection, he fell. The force of his fall dislodged the cam, and then the next piece of gear, and then the next, and then he hit the ground with a thud. A group of my friends saw this climber fall and the ambulance take him away, but I don't know how he fared in hospital. At best, it would have been a long and painful recovery process.

Minggu, 16 Desember 2012

The Pattern Of Your Success

By James Gwee Thian Hoe, MBA

Semua orang ingin mengetahui rahasia meraih sukses. Semua salesman ingin mengetahui "formula" yang tepat untuk segera menjadi salesman yang sukses.Toko buku penuh dengan buku - buku yang menawarkan berbagai tips dan teknik untuk menutup semua penjualan. Semua penulis menyatakan bahwa teknik mereka telah berhasil dan bahwa ratusan, bahkan ribuan salesman telah menjadi salesman yang berhasil karena teknik - teknik tersebut. Ada begitu banyak penulis, buku dan teknik. Ada teknik yang berhasil untuk orang tertentu, sementara teknik lain hanya berhasil bila dilakukan oleh orang lain !

Jadi teknik mana yang berhasil dan teknik mana yang tidak berhasil ? Sebenarnya : Tidak ada satupun formula yang berhasil untuk semua orang. Setiap salesman berbeda, memiliki kepribadian dan gaya yang berbeda, perilaku konsumen dikota yang berbeda juga akan berbeda. Karena itulah beberapa teknik berhasil pada orang tertentu sementara teknik yang sama tidak berhasil untuk salesman lain sama sekali. Jadi masalahnya tidak pada buku atau teknik. Teknik - teknik yang berhasil hanya dikarenakan faktor kesesuaian, sama seperti berbagai hal lain, teknik yang tepat untuk orang yang tepat.

Membangun Hubungan Dengan Pelanggan



Dalam dunia bisnis, network atau jaringan adalah segalanya. Untuk itu, memiliki hubungan jaringan yang luas dan kuat adalah salah satu kunci kesuksesan dalam bisnis. Dengan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, akan didapat banyak manfaat. Hal ini dikarenakan terjalinnya kepercayaan / trust dalam hubungan itu. Banyak urusan yang semula sulit akan menjadi terasa jauh lebih mudah. Rapat-rapat yang penuh perdebatan akan menjadi rapat yang sederhana dan penuh keyakinan. Tingkat kompetisi yang semula begitu keras pun akan dapat menjadi lebih mudah karena hubungan yang kuat tersebut.

Lalu bagaimana membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan? Ada enam cara yang diyakini akan dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan. Tentu saja cara ini harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Namun, setidaknya prinsip kerja cara tersebut dapat menjadi insipirasi dalam usaha membangun hubungan dengan pelanggan. Enam cara itu adalah:

Nature's Pharmacy Is Full of Surprises


Millions of Americans are turning to plants and other natural remedies to boost their general health as well as to treat everything from colds and hot flashes to headache and depression. Here's how to use them wisely.

Source : ukardc.org
When in the movie You've Got Mail, brainy bookstore owner Kathleen Kelly (played by America's sweetheart Meg Ryan) comes down with a miserable cold, what does she do? The same thing that millions of other Americans are doing these days: she reaches for the echinacea.

Welcome to the era of flower power. Today, natural therapy is blooming all over the U.S. Dissatisfied with conventional medicine's bureaucracy and coldness, Americans are turning to alternative therapies in record numbers. According to a issue of the Journal of the American Medical Association, more patients are visiting alternative practitioners than primary care M.D.s. "People want that sense that they are being heard, listened to and understood," says Mark Blumenthal, executive director of the Austin, Texas-based American Botanical Council, a nonprofit organization devoted to researching the effects of plants. "That's something that conventional medicine can't do, because it can't afford to."

Problem Solving Approach



Source : sailcbc.com
Dalam perjalanan hidup seorang anak manusia pasti pernah dan bahkan sering menghadapi masalah. Masalah yang datang memiliki hikmah dan berkah bagi individu agar dapat tumbuh dan berkembang serta mengembangkan potensinya untuk menjadi individu yang seutuhnya.  Dalam menghadapi masalah, Kita dapat mengelompokan individu dalam dua kelompok yaitu individu yang dalam menghadapi masalah dengan melakukan pendekatan yang reactive dan  individu yang menghadapinya dengan pendekatan yang receptive. 

Competitor Intelligence, Part II


Beberapa waktu lalu pada ulasan Competitor Intelligence, Part I  Kita dapat menemukan adanya sebuah benang merah bahwa hampir semua sektor industri melakukan aktifitas pengumpulan informasi demi kelangsungan hidup industri itu sendiri. Rasanya tidak berlebihan bila dapat dikatakan dalam  denyut nadi sebuah perusahaan, disadari atau tidak, melakukan aktifitas “spionase / intelijen”.

Sebelum Kita masuk dalam pokok bahasan utama tentang salah satu aktifitas seseorang yang bekerja di dunia marketing product etichal (obat-obatan /farmasi) yaitu Survey Apotek, kiranya Kita terlebih dahulu memahami tentang intelijen secara garis besar. Ulasan berikut ini disarikan dari berbagai sumber terkait dunia spionase / intelijen.

Sabtu, 01 Desember 2012

Surat untuk Teman Sejawat

Beberapa waktu lalu Saya membaca sebuah tulisan yang cukup menarik pada kolom catatan Facebook. Sebuah tulisan yang menurut hemat Saya cukup menyentuh, menggugah dan membumi untuk direnungkan. Sebuah tulisan dari seorang dokter di tanah air Kita ini, berikut tulisan catatan tersebut di atas :


oleh Andrew Nugroho pada 24 Oktober 2012 pukul 23:03 ·
Teman sejawat yang terhormat,

Jika Anda ingin menjadi dokter untuk bisa kaya raya, maka segeralah kemasi barang-barang Anda.
Mungkin fakultas ekonomi lebih tepat untuk mendidik anda menjadi businessman bergelimang rupiah
Daripada Anda harus mengorbankan pasien dan keluarga Anda sendiri demi mengejar kekayaan.

Jika Anda ingin menjadi dokter untuk mendapatkan kedudukan sosial tinggi di masyarakat, dipuja dan didewakan, maka silahkan kembali ke Mesir ribuan tahun yang lalu dan jadilah Fir’aun di sana. Daripada Anda di sini harus menjadi arogan dan merendahkan orang lain di sekitar Anda hanya agar Anda terkesan paling berharga.


Jika Anda ingin menjadi dokter untuk memudahkan mencari jodoh atau menarik perhatian calon mertua, mungkin lebih baik Anda mencari agency selebritis yang akan mengorbitkan Anda sehingga menjadi artis pujaan para wanita. Daripada Anda bersembunyi di balik topeng klimis dan jas putih necis, sementara Anda alpa dari makna dokter yang sesungguhnya.

The Five Questions Patients Should Ask Their Doctors

by Alex Lickerman, M.D
Five questions can make the difference between success and failure

news detik.com
I once had a patient in whom I found a small breast lump. She was only thirty-two, and the lump was soft, non-tender, and mobile. But it was new. She examined her breasts monthly and was definitive that she hadn't felt it the month before. And she had a family history of breast cancer.
So, I asked myself, what to do? Her age—as well as the lump's characteristics on exam—made the likelihood that it was cancer quite low. She had a lot of fibrocystic changes in her breasts (meaning they were lumpy to start with), and this was most likely a benign lump that had enlarged from a smaller one that had been present before but that had simply gone noticed in a field of lumps. But the family history of breast cancer was in a first degree relative.

The High Art of Handling Problem People

By Hara Estroff Marano
Dealing with difficult people is a special skill—and an increasingly necessary one. 

managers.org.uk
The walk-in medical clinic was about to close for the day when Susan Biali got a call from one of her longtime patients. Could the doctor please hang in a bit longer? The caller was feeling very ill and needed to see her immediately. An exhausted Biali extended her already burdensome day and waited for the patient to arrive. Some time later, the woman sauntered in; she was perfectly fine. She just needed a prescription refill.

"She totally lied to me," the Vancouver doctor recalls. "Afterwards, I was so upset that the degree of my reaction troubled me. I'm a general physician with some training in psychiatry. Yet I couldn't put my finger on exactly why I was so bothered. I thought it was a flaw in myself."

Eventually, she identified what set her off: "You think you're in an innocuous situation—a typical doctor-patient encounter. But the woman took complete advantage of my compassion. Then, not only wouldn't she acknowledge the lie, but she looked at me blankly and demanded, 'Can't you just move on and give me my prescription?' She made me feel that I was the problem."

Operasi Caesar

Proses melahirkan secara operasi caesar ternyata lebih berbahaya dibandingkan proses bersalin normal. Media Dailymail mewartakan, Rabu (1/8), menurut sebuah penelitian, satu dari sepuluh wanita terkena infeksi pascamelahirkan caesar, sehingga mereka perlu dirawat lebih lama. 

Dr Catherine Wloch dari Departemen Kesehatan dan Infeksi Associated Antimicrobial Resistance, di HPA, London, Inggris, mengatakan, "meskipun infeksi bagian paling caesar lukanya tidak serius, infeksi tersebut akan berakibat pada sistem kesehatan si ibu kemudian hari." 

Para ahli kedokteran mempetingatkan, caesar harus dilakukan hanya bila benar-benar diperlukan karena risiko infeksi sangat tinggi. Kelahiran yang memerlukan operasi caesar adalah melahirkan kembar, ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, atau diabetes yang berarti bahwa kelahiran alami akan berisiko tinggi. 

Sebanyak satu dari sepuluh ibu hamil menderita rasa takut melahirkan yang dikenal sebagai tokophobia. Untuk beberapa itu hanya sebuah fobia irasional, tetapi pada orang lain itu dipicu oleh trauma persalinan sebelumnya. 

Di bawah bimbingan Lembaga Kesehatan Inggris, wanita yang meminta operasi caesar karena mereka gelisah pertama akan diberikan konseling. Jika gagal untuk menghilangkan ketakutan mereka, mereka akan diizinkan untuk memilih operasi. Tingkat kelahiran dengan caesar meningkat dua kali lipat sejak 1990. Saat ini, proses kelahiran tersebut menyumbang hampir seperempat dari semua kelahiran di dunia. 

Competitor Intelligence, Part I

Sudah agak lama rasanya tidak posting di blog ini terkait aktifitas kerja yang menuntut waktu dan konsentrasi. Tekanan dan tantangan yang semakin menarik, membuat diri menjadi lelah secara fisik dan mental. Untuk melepaskan penat dan tertarik akan resensi film James Bond yang terbaru, Saya meluangkan waktu untuk menontonnya. Skyfall, sebuah film tentang agen 007 yang menurut hemat saya adalah sebuah film James Bond yang terbaik yang pernah dibuat. Figur seorang agen spionase yang alami, minim gadget canggih dan emotional sense yang membumi. Film tersebut menjadi inspirasi untuk menulis tentang beberapa hal yang menjadi sebuah rutinitas seorang medical representative. Tulisan ini merupakan sebuah ulasan awal yang mudah-mudahan akan terus berlanjut dalam mengkaji dan mencoba untuk berbagi tentang salah satu aktifitas seorang medical reps, yaitu Survei Apotik.

Minggu, 21 Oktober 2012

Infeksi Kehamilan Karena Toxoplasma


Toxoplasma gondii, Source: soundwaves.usgs.gov
Salah satu infeksi yang berbahaya bagi wanita hamil adalah infeksi dan berkembangnya parasit Toxoplasma gondii. Sesuai dengan nama parasit penyebabnya, ini juga disebut sebagai toksoplasmosis. Terutama pada ibu hamil, hasil positif atas pemeriksaan tokso ini perlu diperhatikan, karena berpotensi menyebabkan keguguran atau bayi cacat. Potensi penularan tokso terhadap janin selama masa kehamilan ini sangat tinggi, yaitu bisa mencapai 50%. Infeksi yang terjadi pada janin dan ibu (toksoplasmosis kongenital) ini berpotensi menyebabkan cacat bawaan terutama bila terjadi pada usia kehamilan awal (sampai usia janin 3 bulan), dan akan menurun potensinya pada usia kehamilan lanjut. Pemeriksaan toksoplasma ini seringkali dilakukan bersama dengan rubella, cytomegalovirus dan herpes simpleks, sehingga seringkali disebut sebagai pemeriksaan TORCH. 

MANUSIA ‘SAMPAH’

Tulisan kali ini, ingin saya awali dengan sebuah kisah. Suatu ketika, ada seorang manajer wanita yang tak pernah puas dengan apa pun. Mukanya selalu cemberut. Tatkala orang begitu senangnya, dia selalu datar-datar saja. Ketika orang lain bisa bergembira mampu mencapai prestasi yang begitu hebatnya, dia selalu mengatakan, "Ah, nggak hebat kok!" Dia pun selalu mengeluh, bahkan sinis.

Suatu ketika, tibalah saatnya dia akan pulang kampung. Sudah begitu lama dia idamkan. Dia pun merasa, saatnya untuk menunjukkan prestasinya kepada orangtuanya. Singkat cerita, setelah sekian lama, dia pun bisa menjumpai orangtuanya lagi. Saat bertemu, dia pun mulai bercerita tentang kesuksesannya mendapatkan posisi manajer. Rupanya, reaksi ibunya hanya datar-datar saja sambil berujar, "Lha, cuma jadi manager aja udah senang. Kalau jadi direktur baru hebat!". Malam itu, si manajer itu menangis sesungukan seperti masa kecilnya lagi. 

Nah, sekarang, kita jadi mengerti asal muasal perilaku si manajer yang negatif. Tak heran, jika saya sering berucap, "Kalau pikiran kita isinya adalah sampah. Tak mengherankan kalau yang keluar pasti juga sampah!". Itulah tipe manusia yang akan kita bicarakan pada kesempatan ini. 

Kamis, 18 Oktober 2012

Akupunktur


source : rspondokindah.co.id
Dahulu, terapi akupunktur memang hanya dikenal di dunia pengobatan timur. Tapi lama kelamaan dunia kedokteran barat pun mengakui keberadaannya. Kini, di samping terapi akupunktur tradisional tetap eksis, metoda akupunktur medis juga ikut ramai menolong para penderita penyakit. Terapi akupuntur terbukti bisa membantu penyembuhan banyak penyakit. Akupunktur juga bisa membantu upaya penurunan bobot badan anak usia 3 – 5 tahun, menanggulangi rasa nyeri hebat ketika serangan kejang jantung, dan paling berhasil adalah penanganan pada kasus nyeri otot (myalgia).

Sabtu, 15 September 2012

Body Language of the Hands

What the hands say is often louder than words

Photo by expressnightout.com
“Among all species, our human hands are unique -- not only in what they can accomplish, but also in how they communicate.  Human hands can paint the Sistine Chapel, pluck a guitar, maneuver surgical instruments, chisel a David, forge steel, and write poetry.  They can grasp, scratch, poke, punch, feel, sense, evaluate, hold and mold the world around us.  Our hands are extremely expressive; they can sign for the deaf, help tell a story, or reveal our innermost thoughts.” (“What Every Body is Saying", Harper Collins)  No other species has appendages with such a remarkable range of capabilities. And yet if you asked most people about the nonverbals (body language) of the hands, they would be hard pressed to tell you all the things the hands reveal.

Despite the acquisition of spoken language over millions of years of human evolution, our brains are still hard-wired to engage our hands in accurately communicating our emotions, thoughts, and sentiments (“The Psychology of Nonverbal Communications", Kindle Edition).  Therefore, whether people are speaking or not, hand gestures merit our attention as a rich source of nonverbal behavior to help us understand the thoughts and feelings of others.

It is interesting that our brain gives a disproportionate amount of attention to the fingers, and hands, as compared to the rest of the body. This could be in part because our first touch is with our hands and we seek the hands of our parents for safety or it is because the human hand can hold a weapon. For whatever the reason, we tend to focus on the hands and are mesmerized by them. Hitler used them to his advantage, as do magicians, orchestra conductors, and surgeons.

Rabu, 12 September 2012

Tips to Help You Find the Right Doctor

by Lissa Rankin, M.D.

You might have been raised to believe that doctors are gods and that you shouldn't question us, but let me tell you the real truth, my loves. We docs are in the service industry - it's our job to love, nurture, tend, and care for you, and if we're not doing that the way you deserve, you should fire our sorry asses!

If you weren't getting what you needed from your massage therapist, hairdresser, or yoga instructor, you would find someone else, right? Why should your doctor be any different? And yet, your doctor is even more important. This is serious stuff we're talking about here.

Plus, medicine is, after all, a spiritual practice. At least it should be, and if your doctor doesn't believe that, do you really want to put your body and your life in his or her hands? If you didn't like your priest, minister, guru, or shaman, you would go elsewhere, right?

I just got an email from a reader saying she was miserable with her doctor, but she was afraid to see anyone else because she didn't want to get labeled as a troublesome "doctor shopper."

Tips Mengontrol Amarah


Kemarahan adalah emosi umum saat seseorang mengalami, melihat, mendengar, dan merasakan seseorang atau sesuatu tidak benar atau berlawanan dengan pandangan dianut seseorang. Namun dalam kasus tertentu, marah itu penting untuk menunjukkan ketegasan, integritas, dan nilai yang dianut. Dan amarah tersebut bukan kepada subyek individunya namun pada perbuatan individu. Setiap orang memiliki skala kemarahan sendiri. 

Menurut istilah, marah berarti perubahan internal atau emosional yang menimbulkan penyerangan dan penyiksaan guna mengobati apa yang ada di dalam hati. Pengertian marah dirumuskan secara singkat dalam A Critical Dictionary of Psychoanalysis yang disusun oleh Charles Rycroft sebagai emosi dasar yang dibangkitkan secara khusus oleh frustasi. Maxwell Maltz  menyatakan bahwa amarah adalah frustasi, suatu jenis frustasi yang meledak dimana seseorang mengubah suatu perasaan terluka yang pasif menjadi suatu tindakan penghancuran disengaja yang aktif. 

A Killer Microbe As A Living Antibiotic

Predatory bacteria are native to many microbial communities and have been found in terrestric and aquatic ecosystems, as well as in the human and animal intestine. A research team at the Max-Planck-Institute for Developmental Biology, together with their colleagues from the universities of Nottingham and Bielefeld has now unraveled for the first time the complete genome sequence of a predatory bacterium in order to identify molecular mechanisms that are important when bacteria hunt their own. Insights into this ancient dependency may give rise to novel anti-microbial substances. 

These substances, however, will not be based on the structures of today's chemical antibiotics, but rather will be deduced from the protein sequences that become available from the Bdellovibrio genome project. Furthermore, the scientists predict in their publication of this weeks edition of Science magazine that Bdellovibrio may be developed into a therapeutic agent that could be used as a "living antibiotic".

Hukum Atraksi

Photo by fadhlyashary.blogspot.com
Kita sering mendengar orang mengatakan bahwa hidup adalah kenyataan yang  diciptakan di dalam pikiran. Benarkah demikian ? Emosi dan pikiran Kita seperti roll film yang berputar 24 jam sehari menayangkan cerita yang Kita buat sendiri. Kita sebagai sutradara, sekaligus pemeran utama, menciptakan kenyataan yang melibatkan orang-orang dan situasi di sekelilingnya. Lantas, apakah mungkin secara sadar Kita mengubah sikap orang lain melalui pemikiran dan emosi yang Kita miliki? Terkait dengan hal tersebut di atas, mari Kita bahas hal ini melalui aplikasi hukum atraksi atau Law of Attraction .

Treating Glaucoma Naturally

Photo by pittsburghurbanmedia.com
Glaucoma, which is increased pressure in the eyes, has been nicknamed the "sneak thief of sight" because the loss of visual field often occurs gradually over a long time with no other symptoms, and may only be recognized when it is already quite advanced.

Having your eyes checked every two years is an excellent example of preventive medicine. Opticians, optometrists and ophthalmologists will routinely screen for glaucoma (easily) and can usually easily treat it as well. Both natural and prescription therapies are helpful. The information below is from our free new iPhone application called "Natural Cures" — already in the top 10 most popular free applications in the iPhone App store's "Health and Wellness" category.

Sabtu, 08 September 2012

Bahaya Kuning Telur


Melahap kuning telur sama bahayanya dengan merokok karena bisa meningkatkan atherosclerosis. Inilah hasil penelitian yang dipimpin Dr. David Spence yang telah dipublikasikan baru-baru ini. Menurut hasil survei lebih dari 1200 pasien, Spence menemukan bahwa mengomsumsi rutin kuning telur 2/3 kali sama buruknya dengan menghisap rokok karena akan meningkatkan timbunan plak dalam pembulu darah, faktor utama terjadinya serangan jantung dan stroke. Penelitian ini juga dipublikasikan secara online di jurnal Atherosclerosis.

Atherosclerosis, atau disebut juga penyakit arteri koroner, adalah kondisi di mana arteri tak bekerja secara sempurna mengalirkan darah karena timbunan plak, yang disebabkan oleh kolestrol, yang menempel di dinding dalam arteri. Kalau plak yang menempel dalam dinding arteri ini rontok,  maka si penderita kemungkinan besar akan mengalami serangan jantung atau stroke.

The Most Powerful Word in Your Life

By Mark Waldman and Andrew Newberg, M.D

Photo by stevecurtin.com
All words are not created equal. Some, like the words “peace” or “love,” can turn on genes that will reduce physical and emotional stress, while others can cause the release of stress-provoking neurochemicals in the brain. But there is one word that has the power to bring deep meaning, satisfaction, and fulfillment into your life, and if you meditate on it for just a few minutes each day, it can change the way you work and improve your relationship with others.

However, no one can tell you what that word is. You must discover it for yourself. But don’t go looking for it right now, because if you are not in a deep state of relaxed awareness, you’ll only come up with words that are based on old ideas. Those words will not have the power to create an “aha” experience, but in our research we stumbled across a question that would illuminate this special word.

Surprisingly, it’s a question people rarely ask. In fact, it’s so rare that if you did a Google search, you'll get less than a dozen results. In comparison, if you type in a question like “What makes me happy?” you'll get as many as 28 million hits.

Manfaat Jambu Biji

Jambu biji memang tidak setenar jeruk atau semahal apel. Jika Anda berpikir jeruk adalah yang terbaik untuk vitamin C, Anda perlu mencoba jambu biji. 

Satu jambu biji memiliki 165 miligram (mg) vitamin C. Sementara, satu jeruk hanya mengandung 69 mg saja. Kandungan vitamin C pada jambu biji ini efektif dalam mengobati infertilitas pria. Di bawah kulitnya yang hijau, jambu biji memiliki banyak manfaat yang ditawarkan. Satu buah jambu sehari berguna mengurangi resiko penyakit mulai dari flu biasa, gusi bengkak, tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes sampai kanker. 

The Best Team Building Secret


By Doug Staneart 
The Best Team Building Secret is to Create Lots of Energy and Enthusiasm 



Photo by bigsurfwaterpark.com
If you are looking for a fantastic team building idea or a secret to conducting a great team building event, the best piece of wisdom I have ever come across is the importance of energy and enthusiasm. Often times, event planners or people who are organizing a convention or annual event will hire a professional team building expert to facilitate some type of team building activity, but if you have a smaller group of people, how can you get the same type of results without breaking your budget? The key is to create a team building activity that does three things. First, the activity has to insert energy into your meeting. Second, you have to facilitate in a way that everyone stays active and involved the entire time. And finally, the activity or event must create some type of emotional response from the participants.

Otak Tengah

Baru-baru ini di masyarakat marak terdapat fenomena yang membuat orang merasa ingin tahu dan merasa gelisah. Yaitu beberapa anak-anak setelah melalui suatu pelajaran dan pelatihan khusus, dapat melihat benda sambil menutup mata, membaca tulisan dan lain sebagainya. Sehingga membuat banyak orang merasa bingung. Menuai berbagai macam reaksi ada yang sangat gembira, ada juga yang menganggap sebagai aliran sesat; juga ada yang menganggap sejenis tipu muslihat baru untuk menipu uang orang banyak. Apakah sebenarnya kejadian seperti ini? Bila merupakan muslihat penipuan, mengapa tidak ada orang yang menguaknya? Bila benar-benar merupakan pengembangan daya otak, mengapa dengan menutup mata dapat melihat benda? Tidak menggunakan mata dapat melihat benda bukankah sebuah fenomena yang menyesatkan?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...